Rabu, 18 Februari 2015

FERRYMAN DAN PERI AIR

BAIK FERRYMAN DAN peri air SINI pernah menjadi orang tua, sangat miskin, dengan tiga anak. Mereka tinggal terutama dengan mengangkut orang di atas sungai, tapi dia punya apa-apa tapi sakit-keberuntungan sepanjang hidupnya. Dan untuk mahkota semua, pada malam dia meninggal, ada badai besar, dan di dalamnya gila lama-feri, di mana anak-anaknya bergantung untuk hidup, tenggelam. Ketika mereka meratapi kedua ayah mereka dan kemiskinan mereka, seorang pria tua datang, dan belajar alasan dari kesedihan mereka mengatakan: "Sudahlah, semua akan datang tepat pada waktunya Lihatlah ada perahu Anda seperti baru.!." Dan ada baru-feri baik di atas air, di tempat yang lama, dan sejumlah orang yang menunggu untuk mengangkut lebih. Tiga bersaudara diatur bergiliran dengan perahu, dan membagi tarif mereka mengambil. Namun mereka sangat berbeda dalam disposisi. Dua kakak laki-laki yang serakah dan tamak, dan akan [54] tidak pernah mengambil siapa pun atas sungai, tanpa mahal dibayar untuk itu. Tapi adik bungsu mengambil alih orang miskin, yang tidak punya uang, untuk apa-apa, lagipula sering lega keinginan mereka keluar dari sakunya sendiri. Suatu hari, saat matahari terbenam, ketika kakak tertua berada di feri orang tua yang sama, yang telah mengunjungi mereka pada malam ayah mereka meninggal, datang, dan meminta bagian. "Aku punya apa-apa untuk membayar Anda dengan, tapi dompet kosong ini," katanya. "Pergi dan mendapatkan sesuatu untuk menempatkan di dalamnya maka pertama," jawab-man feri, "dan pergi dengan Anda sekarang!" Hari berikutnya giliran saudara kedua itu, dan orang tua yang sama datang, dan menawarkan tas kosong sebagai ongkos nya. Tapi dia bertemu dengan jawaban seperti. Hari ketiga giliran adik bungsu, dan ketika orang tua tiba, dan diminta untuk mengangkut lebih untuk amal, ia menjawab: "Ya, masuk, orang tua." "Dan apa ongkosnya?" tanya orang tua itu. "Itu tergantung pada apakah Anda bisa membayar atau tidak," jawabnya, "tapi jika Anda tidak bisa, itu semua sama saja bagiku." "Sebuah perbuatan baik tidak pernah tanpa imbalan," kata orang tua itu: "tetapi sementara itu mengambil dompet yang kosong ini, meskipun [55] itu sangat lusuh, dan terlihat tidak layak Tetapi jika Anda kocok, dan berkata:. 'Oleh karena Dialah yang memberikannya, tas ini saya pegang, saya berharap bisa selalu penuh emas;' itu akan selalu membayar Anda emas sebanyak yang Anda inginkan. "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar